Jakarta – Upaya mencawapreskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terus dilakukan oleh kader-kader Golkar. Terbaru, upaya untuk mempaketkan Airlangga dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan oleh Firman Soebagyo.
Menurut Firman, usulan itu bisa menjadi alternatif dari hasil Munas Partai Golkar yang memandatkan Airlangga jadi calon presiden.
“Itu juga salah satu alternatif, kalau memang bisa kenapa tidak,” demikian kata Firman di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (25/5).
Pernyataan Firman sekaligus merespons pertemuan antara Airlangga dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Rabu (23/5). Momen pertemuan keduanya diunggah Airlangga lewat akun Instagram pribadinya di hari yang sama.
Firman mengatakan pertemuan tersebut merupakan lobi-lobi politik Golkar. Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan.
Adapun saat ini Golkar tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Sementara, PKB dan Gerindra sama-sama tergabung di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“Ya, kalau pertemuan lobi politik kan sesuatu yang wajar, apalagi dalam proses pemilu ini hampir tidak ada partai politik yang bisa mencalonkan presiden sendiri,” ujarnya.
Firman menegaskan bursa pencalonan presiden saat ini masih dinamis dan belum final. Menurutnya, semua kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk Airlangga menjadi cawapres.
Golkar dan PKB saat ini memang sama-sama tengah mengincar posisi cawapres untuk mendampingi Prabowo.
Firman meyakini akan ada kompromi dari komunikasi politik yang dilakukan. Menurut dia, posisi capres atau cawapres bukan hanya ditentukan oleh elektabilitas, melainkan juga kapasitas dan kapabilitas.
“Untuk menentukan seorang capres-cawapres ini bukan hanya popularitas tapi kapasitas, kapabilitas dan integritas, itu yang penting,” pungkasnya.