Jakarta – Terkait dengan Pilpres 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan pihaknya tidak akan berurusan dengan pencalonan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres mendatang.
Saat ditanya wartawan apakah PBNU mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tiba-tiba suara Gus Yahya meninggi.
“Kalau sampean nanya merestui Ganjar apakah saya harus jawab? Apakah merestui Prabowo? Wapresnya direstui? Ya ndak akan saya jawab wong bukan urusan kita. Silahkan nilai sendiri ya,” ungkap Gus Yahya di Gedung PBNU, Kamis (25/5).
Gus Yahya kembali menegaskan siapapun kadernya yang terpilih menjadi cawapres tak boleh menggunakan identitas NU.
“Siapapun, walaupun orang NU ndak boleh menggunakan identitas NU sebagai modal politik, dia harus punya kredibilitasnya sendiri,” ucap Gus Yahya.
Menurutnya, siapapun kader NU yang dipilih parpol untuk mendampingi capresnya harus punya prestasi dan tawarannya sendiri, bukan sekadar mengandalkan asal NU saja.
Saat ditanya terkait apakah ada cawapres maju dari NU, Gus Yahya mempersilakan. Namun ia menegaskan pihaknya akan memilih capres-cawapres berdasarkan tawaran-tawaran yang konkret.
“Silakan, itu kan bukan urusan kami. Itu urusannya partai-partai silakan, mau pilih siapa aja silakan. Kami mau liat apa tawaran-tawaran konkretnya,” ujarnya.
Menurut Gus Yahya, pertemuannya dengan Ketum PP Muhammadiyah tak membahas soal capres maupun cawapres. Dia menegaskan hal tersebut bukan urusan ormas Islam.
Dirinya juga mengaku tak ada satupun partai yang sowan atau menyambangi PBNU untuk meminta cawapres.
“Enggak ada, bukan urusan kita kok nggak ada, kita ndak mau ikut-ikutan soal itu. (Meminta cawapres) ya enggak ada, sowan ngapain juga. Intinya silakan kepada masyarakat untuk melihat dan menilai sendiri, terdepan gak tuh orangnya,” pungkasnya.
Saat ditanya apakah PBNU memberi restu kepada kadernya untuk menjadi cawapres dari bacapres Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tiba-tiba suara Gus Yahya memekik.
Dengan tegas dia mengatakan tak akan memberi tanggapan terkait restu. Menurutnya, soal capres-cawapres bukan urusan PBNU.
“Kalau sampean (anda) nanya merestui Ganjar Pranowo apakah saya harus jawab? Apakah merestui Prabowo? Wapresnya direstui? Ya ndak akan saya jawab wong bukan urusan kita. Silakan nilai sendiri ya,” tegasnya.