China dan Saudi Ancam Boikot Forum G20 Gegara Kashmir

0

Jakarta – Forum G20 di India terancam diboikot oleh sejumlah negara, yang rencananya akan digelar di wilayah sengketa Kashmir.

Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyatakan negaranya akan memboikot pertemuan jika digelar di wilayah yang menjadi rebutan ini.

“(Kami tidak akan menghadiri) segala jenis pertemuan G20 di wilayah yang disengketakan,” kata Wang seperti dikutip CNN.

Selain China, negara-negara lain termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Turki juga disebut akan memboikot G20, jika digelar di Kashmir.

India akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada September 2023. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan G20, pekan ini India juga akan mengadakan pertemuan G20 di ibu kota Jammu dan Kashmir di Srinagar.

Keindahan wilayah Kashmir hingga dijuluki ‘surga dunia’. Foto: AP/Dar Yasin
Kashmir, ‘Surga Dunia’ yang Diperebutkan
Sebanyak 650 negara bagian bekas jajahan Inggris diizinkan untuk memilih bergabung dengan Pakistan, India, atau berdiri sendiri.
Maharaja Hari Singh selaku pemimpin Kashmir saat itu yang beragama Hindu, cenderung ingin bergabung dengan India. Padahal sebagian besar warga Kashmir adalah Muslim.

Pakistan pun tidak tinggal diam dan membujuk Singh untuk bergabung dengan negaranya. Islamabad bahkan mengirim beberapa kelompok Muslim ke ibu kota Kashmir, Srinagar.

Lantaran merasa terancam, Singh meminta bantuan militer ke India dan menandatangani perjanjian penyerahan Kashmir ke India pada Oktober 1947.

Sejak itu, perang India dan Pakistan terus bergulir hingga dua tahun. Perebutan India-Pakistan atas Kashmir pun berlanjut hingga tahun-tahun setelahnya.

Seperti agresi tahun 1965, perang tahun 1971, perebutan Gletser Siachen tahun 1984, serangan militan di perbatasan tahun 1999, hingga serangan bom bunuh diri terbaru yang menghantam iring-iringan personel paramiliter India tahun 2019.

Sejauh ini, Perserikatan Bangsa Bangsa telah melakukan berbagai upaya untuk membangun kembali dialog antara India dan Pakistan atas Kasghmir.

Kedua negara tidak sepakat hukum internasional diberlakukan di Kashmir.

Melansir The Conversation, Pakistan menganggap konflik Kashmir sebagai perselisihan internasional, sementara India menyebut sengketa ini sebagai masalah bilateral dan masalah internal.

PBB masih secara resmi menganggap Kashmir sebagai wilayah yang disengketakan. Namun India teguh bahwa Kashmir adalah bagian dari India di bawah kendali pemerintah pusat. Hal ini lah yang memperburuk hubungan India dengan Pakistan.

Meski dianggap sebagai wilayah sengketa, Kashmir juga dijuluki sebagai ‘Surga Dunia’. Wilayah ini dikelilingi dengan gunung-gunung, lembah-lembah dalam, serta dataran tinggi yang luas.

Dataran Jammu dan Punch dipisahkan oleh kaki bukit Himalaya berhutan lebat dan Pegunungan Pir Panjal yang besar, subur, dan padat penduduknya.

Di bagian timur laut, Pegunungan Himalaya dengan ketinggian 20 ribu kaki menjulang tinggi. Bagian barat laut Himalaya adalah Pegunungan Karakoram dengan ketinggian 28.251 kaki, yang menyandang predikat puncak tertinggi kedua di dunia setelah Gunung Everest.

Ini adalah forum internasional pertama yang digelar di wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan, sejak India menyabut status khususnya dan membagi eks negara bagian itu jadi dua wilayah federal pada 2019.

Kenapa Wilayah Kashmir Sensitif?

Kashmir adalah salah satu titik nyala di India, bahkan disebut salah satu wilayah sengketa paling berbahaya di dunia.

Wilayah itu diklaim secara keseluruhan oleh India dan Pakistan, dan menjadi pusat konflik selama lebih dari 70 tahun.

Dilansir dari Britannica, wilayah yang terletak di anak benua India ini menjadi titik sengketa India-Pakistan sejak pembagian anak benua India pada tahun 1947.

Bagian utara dan barat dikuasai Pakistan dan terdiri dari tiga wilayah: Azad Kashmir, Gilgit, dan Baltistan.

Di bagian selatan dan tenggara, India menguasai wilayah Jammu dan Kashmir.

Dua bagian wilayah ini kemudian dibagi dengan ‘The Line of Control’ yang disepakati pada tahun 1972, meskipun tidak ada negara yang mengakuinya sebagai batas internasional.

Jauh sebelum ditetapkannya batas tersebut, perang antara India dan Pakistan atas Kashmir pecah pertama kali di tahun 1947, ketika kedua negara merdeka dari jajahan Inggris.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here