Jakarta – Fenomena buatan manusia alias AI tengah diperbincangkan oleh masyarakat luas, termasuk di Indonesia. Merespon fenomena ini, Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) tak percaya kecerdasan tersebut bisa menggantikan peran manusia dalam dunia kerja.
“Artificial Intelligence (AI) tidak seperti kata orang bahwa mesin akan menggantikan manusia. Manusia tidak akan tergantikan dan ekonomi akan tumbuh dari nilai tambah dari efisiensi dan inovasi,” demikian kata JK, seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/3).
Pernyataan JK tersebut berkaitan dengan badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda perusahaan rintisan alias startup. Ia mengatakan pengusaha sudah tidak lagi bakar uang, melainkan kembali ke industri nyata dengan bantuan teknologi.
JK mengakui teknologi informasi atau komputer diperlukan untuk menunjang pekerjaan. Namun, ia menegaskan kebutuhan manusia akan teknologi informasi bukan untuk menunjang teknologi.
“Seperti yang kita ketahui sekarang perusahaan-perusahaan teknologi, karyawannya di-PHK karena pengusaha kembali ke real industri, pertanian yang maju dengan teknologi yang mempunyai nilai tambah. Bukan lagi bisnis yang orang bilang bakar uang,” tandasnya.
“Bahwa tetap diperlukan teknologi IT atau komputer yang baik, tapi tujuannya untuk memberi nilai tambah bukan lagi IT untuk IT atau artificial intelligence (AI),” sambung JK.