Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) memiliki hubungan yang cukup dekat sejak dulu. Hal ini disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Orang dekat Megawati Soekarnoputri itu menyebut kedua partai telah lama menjalin kerja sama. Ia mengungkit Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra sendiri merupakan menteri saat Megawati menjabat sebagai presiden.
“Kebetulan kami punya sejarah yang cukup panjang juga dengan Prof Yusril. Beliau juga menteri Gotong Royong, dalam kabinet Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap Hasto di Kantor DPC PDIP Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).
Tidak hanya itu, kata Hasto, PBB juga termasuk salah satu partai yang kala itu mengusung Megawati saat menjabat presiden.
“PBB menjadi bagian yang mengusung Ibu Megawati dengan menempatkan Prof. Yusril sebagai Menkumham, sehingga tidak ada persoalan kerja sama kami dengan parpol,” ujarnya.
Pada hari ini, Hasto bertemu dengan dengan Sekjen PBB Afriansyah Noor dan membahas hal-hal kebangsaan. Salah satunya soal sistem pemilu.
PDIP dan PBB kompak menginginkan pemilu proporsional tertutup diwujudkan pada Pemilu.
“Pertemuan (dengan Sekjen PBB) dilakukan untuk membahas hal-hal yang bersifat kemajuan bagi bangsa dan negara. Tentu saja secara khusus kami memberikan masukan, karena PBB menyatakan sebagai pihak terkait di MK,” ucap Hasto.
Kendati begitu, Hasto mengingatkan bahwa kerja sama kedua partai ini belum sampai pembahasan soal Capres-Cawapres 2024.
Hasto juga menyebut soal itu merupakan kewenangan Megawati selaku Ketum PDIP.
“Kerja sama untuk mengusung Capres-Cawapres tentu saja Ibu Mega yang memutuskan,” tegas Hasto.
Pertemuan kedua Sekjen partai ini terjadi di tengah munculnya wacana duet Puan-Yusril pada Pemilu 2024.
Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan itu sebagai langkah logis yang diambil partainya.
“Kami patok karena Puan sekarang Ketua DPR dan dekat dengan pimpinan PDIP,” demikian ungkap Afriansyah kepada wartawan, Kamis (26/1).