Analisa Pasar Global : Pelonggaran Lockdown Jadi Sentimen Positif

0

Pembukaan Lockdown menjadi sentiment positif pekan ini dan pekan depan. Pemerintah California berencana mengizinkan toko pakaian, toko buku dan toko bunga untuk dibuka kembali pada Jumat. Pemerintah New York berencana pada pekan depan untuk mengurangi pembatasan pada produsen, konstruksi, dan pengecer. Negara bagian lainnya termasuk Georgia bahkan telah melongarkan pembukaan beberapa bisnis non-essential untuk beroperasi.

Presiden Donald Trump mengakui akan ada lebih banyak kematian akibat virus covid 19. Tetapi Trump berpendapat bila tidak membuka kembali bisnis juga akan membuat orang kehilangan nyawa dengan cara lain seperti overdosis dan bunuh diri.


Pelonggaran lockdown membuat investor berspekulasi bahwa ekonomi akan kembali normal dalam waktu dekat. Harga saham telah naik secara agresif dari posisi terendah di bulan Maret. Di pasar modal terbentuk kurva pemulihan berbentuk V tetapi akan sulit terjadi pada sektor riil. Kekhawatiran pelaku pasar adalah pada akhir bulan Mei lebih banyak negara bagian melakukan pelongaran lockdown tetapi permintaan tidak kembali seperti harapan pasar. Selain itu pasar juga kawatir pembukaan lockdown yang terlalu cepat akan membuat kasus penyebaran Covid 19 meningkat kembali sehingga terjadi penutupan ekonomi kembali.

Awal pekan pasar dikejutkan potensi perang dagang jilid 2. Hal ini menyusul kecurigaan Presiden USA Donald Trump bahwa virus corona baru berasal dari sebuah laboratorium di China, tetapi dia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan ada sejumlah besar bukti bahwa virus covid 19 muncul dari sebuah laboratorium di kota Wuhan di China Tengah. Hal ini diperpanas pernyataan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengancam akan meminta pertanggung jawaban China terkait wabah virus covid 19.

Koran Global Times China meinta USA untuk menyajikan bukti. Pasar turun akibat munculnya kembali kemungkinan perselisihan AS-China.

Pembicaraan via telepon antara pejabat USA dan China menimbulkan harapan bahwa ketegangan perdagangan mereda. Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He tentang perjanjian perdagangan fase satu yang ditandatangani pada Januari. Dalam pernyataan sesudahnya mereka mengatakan kedua belah pihak sepakat bahwa meskipun dalam kondisi darurat kesehatan global saat ini, kedua negara sepenuhnya berharap untuk memenuhi kewajiban mereka tepat waktu sesuai perjanjian yang dibuat. Hal ini menjadi sentiment positif pasar pekan depan.

Data tenaga kerja yang keluar menunjukan lonjakan orang kehilangan pekerjaan dan lonjakan tingkat pengangguran adalah terburuk sejak Perang Dunia II. Departemen Tenaga Kerja mencatat 20,5 juta orang kehilangan pekerjaan pada periode bulan April dan hal ini membuat tingkat pengangguran naik menjadi 14,7% dari sebelumnya 4,4%. Hasil ini ternyata lebih baik daripada ekpektasi pelaku pasar. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan tingkat kehilangan pekerjaan 21,5 juta dan tingkat pengangguran akan mencapai 16%.

Sedangkan data klaim tunjangan penganggguran mingguan mencapai 3,169 juta turun dari revisi 3,846 juta pada pekan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari hasil survei ekonom Reuters yang memperkirakan 3,0 juta klaim. Hal ini menjadikan dalam tujuh minggu total klaim tunjangan pengguran menjadi 33,5 juta. Penghitungan tunjangan klaim pengangguran minggu lalu adalah yang terendah sejak virus koronas baru dinyatakan sebagai pandemic sejak pertengahan Maret. Kemungkinan AS telah melalui yang terburuk dari lockdown dan sekarang pelaku pasar mulai menganalisis langkah pembukaan kembali bisnis dan bagaimana data kedepannya.

Ditengah lockdown bisnis akibat covid 19, banyak perusahaan teknologi mencatatkan pendapatan yang solid. Tercatat Facebook, Amazon Alphabet dan Apple membukuan Keuntungan dan mendorong harga saham dan indek Nasdaq naik. Apple mengatakan Jumat akan membuka kembali toko dengan pemeriksaan suhu dan jumlah pelanggan terbatas di lokasi pada satu waktu. Positif nya saham-saham teknologi mendorong Indeks naik lebih tinggi.

Pengadilan tinggi Jerman memutuskan bahwa program pembelian obligasi pemerintah oleh Bank Sentral Eropa (ECB) melanggar hukum. Pengadilan konstitusi Jerman memutuskan Bundesbank harus berhenti membeli obligasi pemerintah jika Bank Sentral Eropa tidak dapat membuktikan pembelian tersebut memang diperlukan. Program pelonggaran kuantitatif (QE) yang berjalan antara tahun 2015 sampai 2018 dirancang untuk menopang perekonomian zona euro dengan menjaga biaya pinjaman tetap rendah. Italia sangat bergantung pada program ini untuk menjaga agar biaya pinjaman tetap rendah. Keputusan ini tidak akan memengaruhi tindakan pembelian obligasi darurat senilai 750 miliar euro yang dilakukan oleh ECB untuk menopang perekonomian dan mengurangi dampak pandemi virus korona.

Pasar pekan lalu di warnai sentiment data ekonomi yang jelek menimbulkan harapan langkah-langkah stimulus lebih banyak dari berbagai bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia untuk meredam kerusakan ekonomi akibat virus covid 19. Komisi Eropa mengatakan ekonomi zona Euro akan berkontraksi sebesar 7,7 persen pada tahun 2020. Bank of England mengatakan Inggris dapat menuju kemerosotan ekonomi terbesar dalam lebih dari 300 tahun karena lockdown akibat virus korona. Bank of England (BOE), mempertahankan suku bunga pada level 0,1%. BOE mengatakan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika krisis ekonomi terus memburuk. PDB (produk domestik bruto) Inggris diperkirakan akan turun 14% tahun 2020.

Jerman yang mulai melongarkan lockdown melaporkan ada 1.284 kasus baru pada Kamis mengalami kenaikan dari 947 infeksi baru pada sehari sebelumnya. Berdasarkan data terbaru Robert Koch Institute lembaga pemerintah federal yang bertanggung jawab untuk pemantauan dan pencegahan penyakit, kasus yang dikonfirmasi menjadi 166.091. Jumlah korban meninggal di Jerman mengalami kenaik 123 menjadi 7.119. Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan langkah-langkah untuk melonggarkan lockdown, tetapi juga merilis mekanisme “emergency brake” di mana pembatasan dapat dikenakan lagi jika kasus kembali meningkat. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengindikasikan tindakan pelongaran lockdown dapat mulai dilakukan secepatnya Senin. Mencermati data yang ada dan pelongaran lockdown yang dilakukan di Negara-negara di zona Euro menunjukan terkendalinya penambahan jumlah kasus baru. Ini menjadi sentiment positif id pasar pada pekan depan, tetapi akan menjadi negative bila terjadi peningkatan yang signifikan pada kasus covid 19 dan terjadi mekanisme emergency brake.

Pasar Asia positif di dukung data bea cukai China yang dirilis menunjukkan ekspor berhasil naik 3,5% dari tahun lalu tetapi impor mengalami penurunan 14,2% pada periode yang sama. Hasil survei ekonom Reuters memperkirakan ekspor China pada April mungkin akan turun 15,7% dari tahun sebelumnya dan impor diperkirakan turun 11,2% dari tahun sebelumnya. Data ini menunjukan ekspor barang jauh lebih baik dari yang diharapkan namun diperkirakan kenaikan ekspor bersifat sementara dan akan turun dalam beberapa bulan mendatang. Prospek ekspor dipengaruhi permintaan eksternal yang diperkirakan akan turun akibat mitra dagang utama China jatuh ke dalam resesi yang dalam, karena efek lockdown dan pembatasan sosial.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97% year-on-year (yoy). Pertumbuhan ekonomi Q1 2020 ini bila di bandingkan triwulan IV 2019 maka terjadi kontraksi sebesar 2,41%. Data menunjukan pertumbuhan ekonomi trwiulan I 2020 lebih rendah dari kuartal I-2019 yang 5,07% yoy dan juga lebih rendah dari kuartal IV-2019 yang tercatat 4,97% yoy. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menjadi ukur investasi hanya tumbuh 1,7 persen lebih rendah dari Q1 2019 yoy yang tumbuh 5,03 persen. Konsumsi rumah tangga yang merupakan pos pengeluaran terbesar melambat dari 5,02 persen pada Q1 2019 menjadi 2,84 persen pada Q1 2020. Data ini lebih rendah dari consensus ekonom sehingga menjadi sentiment negative.

Optimisme pelongaran lockdown di kawasan Eropa dan Amerika serta harapan meredanya ketegangan perang dagang China dan AS menjadi sentiment positif pasar pekan depan. IHSG di perkirakan akan konsolidasi menguat dengan support di level 4523 sampai 4463 dan resistance di level 4726 sampai 4747.

Analisa oleh :
Hans Kwee, CSA, CIB, CFFA, PFM
Direktur Anugerah Mega Investama

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here