Jakarta – Pilu, Kakak kandung Faisal Amir, Rahmat Ahadi, menceritakan detik-detik ditemukannya sang adik oleh rekannya sesama mahasiswa, saat kericuhan terjadi dalam aksi unjuk rasa didepan gerbang Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Rahmat mengaku adiknya sudah meminta izin dan di izinkan oleh keluarga, sebelum berangkat ke Gedung DPR RI Senayan Jakarta, untuk berunjuk rasa bersama ribuan mahasiswa lainnya.
Faisal diberikan tugas menjaga keselamatan seluruh rombongan mahasiswi (perempuan) dari Universitas Al-Azhar Indonesia.
Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif, Faisal nekat ‘membelah lautan massa” di Depan Gedung DPR RI Senayan Jakarta, dengan membawa seluruh rombongan mahasiswi Universitas AL-Azhar ketempat yang lebih aman.
“Sekitar jam lima dia posisi di depan DPR. Dipukul mundur dari arah Slipi menuju ke arah Senayan. Tiba-tiba dia maju ke depan untuk buka jalan rombongan,” kata Rahmat.
Setelah berhasil membuka jalan untuk rombongan itu, Faisal kembali ke arah Gedung DPR RI dan benar, tak lama kemudian kericuhan mulai terjadi, dimana semprotan air dari beberapa unit water canon dan kepulan asap gas air mata, mulai dilepaskan petugas kepolisian.
Adiknya Faisal yang terluka dan tak sadarkan diri, ditemukan oleh beberapa mahasiswa disekitar Restauran Pulau Dua Senayan yang langsung membawanya ke Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta Pusat dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Baca juga : https://mediaguna.com/2019/09/25/masih-kritis-ini-kondisi-terkini-faisal-amir/
“Jam enaman sampai sini.. jam tujuh. Pas ditemui (Faisal) itu sudah (langsung) dievakuasi. Penyebab tidak ada yang tahu, semoga segera terungkap” tutur Rahmat.
Sesampainya di Rumah Sakit Pelni, Tim Dokter yang telah mendapatkan persetujuan pihak keluarga, langsung melakukan serangkaian tindakan medis termasuk operasi pada bagian kepala, untuk menyelamatkan nyawa adiknya.
Saat ini, Rahmat mengaku adiknya telah melewati masa-masa kritis, setelah mendapatkan penanganan medis terbaik oleh Tim Dokter Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta Pusat.